Jumat 02 Jan 2015 20:48 WIB

IHSG 2015 Diyakini Lebih Baik dari 2014

Seorang melintas di depan layar Grafik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/8).
Foto: Prayogi/Republika
Seorang melintas di depan layar Grafik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2015 ini akan lebih baik dibandingkan 2014 menyusul ekspektasi membaiknya ekonomi Indonesia.

"Kalau 2014, kinerja bursa dipengaruhi situasi politik di dalam negeri dan eksternal, tetapi 2015 ekonomi diperkirakan sudah semakin membaik dan politik juga kondusif, IHSG akan mendapat sentimen positif," ujar Ito Warsito di Jakarta, Jumat (2/1).

Menurut Ito Warsito, kinerja IHSG pada tahun ini juga akan didukung oleh bertambahnya jumlah emiten di industri pasar modal. BEI menargetkan sebanyak 32 perusahaan akan mencatatkan sahamnya di BEI.

"Kami selalu optimistis target penambahan emiten akan tercapai, karena banyak perusahaan yang menunda pencatatan sahamnya di 2014 lalu karena kondisi politik yang kurang kondusif saat itu. Ada dua perusahaan yang akan 'listing' pada awal bulan tahun ini," ucapnya.

Ia mengemukakan bahwa pertumbuhan IHSG pada 2014 lalu mengalami pertumbuhan sebesar 22,3 persen, yang merupakan salah satu tertinggi di Asia melampaui bursa saham Thailand, Malaysia dan Singapura. Ito Warsito juga meyakini bahwa likuiditas ekonomi Indonesia pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2014 lalu seiring dengan besarnya investasi yang akan dikeluarkan pemerintah dalam membangun infrastruktur sehingga akan mempengaruhi kinerja emiten.

Terkait dengan mata uang rupiah, Ito Warsito menilai bahwa fluktuasinya juga akan mulai stabil pada tahun ini sehingga tidak akan terlalu mempengaruhi kinerja emiten di tengah optimisme ekonomi Indonesia yang positif ke depannya. "Ekonomi Indonesia akan lebih 'resilience' terhadap faktor eksternal," katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan bahwa berbagai tantangan dan peluang telah menanti di 2015 ini, perekonomian global dan domestik yang terus bergerak dinamis, serta dimulainya Era Masyarakat Ekonomi ASEAN, akan memberikan warna bagi perkembangan pasar modal Indonesia kedepan.

"Mudah-mudahan kondisi ini akan menjadi cambuk bagi pelaku pasar modal Indonesia untuk tetap optimis dan terus bergerak maju, dalam rangka mendukung perekonomian nasional," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement