Jumat 02 Jan 2015 16:42 WIB

Pemerintah Masih Hitung Pola Pemodalan BUMN

Seorang perempuan melintasi halaman Gedung BUMN di Jakarta, Rabu (17/12). (Antara/Wahyu Putro)
Seorang perempuan melintasi halaman Gedung BUMN di Jakarta, Rabu (17/12). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Menteri BUMN masih menghitung pola alokasi peningkatan modal BUMN khususnya bidang infrastruktur, pertanian dan perhubungan.

"Kita masih menghitung itu usulan dari Ibu Menteri BUMN tentang PMN (Penyertaan Modal Negara) dan juga ada rencana mengurangi dividen BUMN," kata Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat (2/1).

Ditambahkannya, "kita akan hitung ruang fiskal kita yang ada, nanti bagaimana kombinasinya.Berapa ke PMN, bagaimana pengurangan dari dividen."

Sofyan Djalil mengatakan sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo dengan penambahan modal melalui PMN atau pengurangan deviden kepada pemerintah, maka BUMN tersebut diharapkan bisa meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan usaha dan memperluas kemampuan permodalannya.

BUMN yang diutamana adalah BUMN yang terkait dengan dengan infrastruktur.

"Pertama adalah bagaimana pertanian, kemudian perhubungan, jadi 'connectivity', jembatan, kereta api, tol pelabuhan," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement