REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menandatangani kontrak pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Jati Gede, Jabar, berkapasitas 2x55 MW.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji dalam siaran pers di Jakarta, Jumat mengatakan, proyek dijadwalkan selesai pada 2019. "Kalau bisa lebih cepat," ujarnya.
Proyek akan dibangun konsorsium Sinohydro Corporation Limited-PT Pembangunan Perumahan Tbk.
Kontrak pembangunan atau rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) ditandatangani pada Jumat.
Nur mengatakan, sesuai jadwal, Konsorsium Sinohydro-PP akan membangun PLTA selama 48 bulan setelah proses pembiayaan selesai (financial close).
"Jika proyek ini dimulai awal 2015, maka diperkirakan awal 2019 PLTA Jati Gede sudah menyuplai listrik ke sistem Jawa-Bali," katanya.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto menambahkan, PLTA Jatigede berlokasi di Desa Cijeunjing, Jati Gede, Sumedang, Jawa Barat.
PLTA akan memanfaatkan air Bendungan Jati Gede yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Listrik yang dihasilkan PLTA Jatigede akan masuk ke dalam sistem transmisi 150 kV Jawa-Bali," kata Bambang.
Selain PLTA, bendungan juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas 90 hektar dan pengendalian banjir di daerah pantura Jawa, terutama antara Kota Cirebon dan Indramayu.
Pembangunan PLTA Jatigede antara lain berupa gedung pembangkit (power house) berikut saluran pembawa air (water ways), tangki pendatar air (surge tank), pipa pesat (penstock), saluran buang (tailrace), bangunan transmisi (transformer yard dan switchyard), dan jaringan transmisi (transmission line).