Senin 08 Dec 2014 12:59 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun di angka 5,2 Persen Tahun 2015

Rep: C75/ Red: Winda Destiana Putri
Logo Bank Dunia
Logo Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Bank Dunia mengeluarkan laporan edisi Desember 2014 yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 mencapai 5,2 persen. Perkiraan pertumbuhan tersebut lebih rendah dari proyeksi Bank Dunia pada Juli 2014 lalu sebesar 5,6 persen.

Sementara, pertumbuhan ekonomi  2014 diperkirakan hanya mencapai 5,1 persen. Lebih rendah dari perkiraan yang mencapai 5,2 persen. Pertumbuhan yang diperkirakan lebih rendah disebabkan melemahnya pertumbuhan investasi dan ekspor.

"Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat mengakibatkan turunnya harga sejumlah komoditas Indonesia dan memperkecil hadirnya peluang baru," ujar Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves di Jakarta, Senin (8/12).

Namun, ia menuturkan estimasi pertumbuhan yang kecil tersebut dapat berbalik arah. Bila investasi melampaui harapan pada 2015 mendatang. Serta, pembelanjaan pasar domestik di Indonesia yang bertahan tinggi terus menopang pertumbuhan.

"Jika Indonesia memperkuat fondasi ekonomi lain dan memperkuat iklim investasi, Indonesia dapat mendorong kembali laju pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih pesat," katanya.

Rodrigo mengatakan terdapat tantangan lain yang harus dihadapi untuk meningkatkan pertumbuhan. Dimana, sampai akhir Oktober penyerapan belanja modal (capital expenditure) pemerintah hanya 38 persen dari persiapan pendanaan untuk tahun 2014 yang jauh dibawah angka tahun 2013 dan 2013.

Selain itu, defisit neraca berjalan berkurang di angka USD 6,8 Miliar atau 3,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan ketiga tahun 2014.

"Penurunan secara bertahap diperkirakan terus berlangsung dan defisit neraca berjalan diperkirakan mencapai 2,8 persen tahun 2015.

Serta, kenaikan harga BBM akan memberikan dampak inflasi sementara yang diperkirakan mencapai 7,5 persen pada tahun 2015 dan menurun di akhir tahun 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement