Kamis 04 Dec 2014 17:56 WIB

Inggris, Gerbang Keuangan Islam di Barat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Indah Wulandari
Keuangan syariah (ilustrasi).
Foto: Theedge.me
Keuangan syariah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Salah satu negara pertama di luar negara Muslim yang menggunakan sistem keuangan Islam adalah Inggris. Negeri Ratu Elizabeth ini menjadi gerbang keuangan Islam di Barat.

''Dengan pertumbuhan investasi keuangan Islam global yang saat  ini mencapai lebih dari 1,8 triliun dolar AS dan diperkirakan akan  tumbuh 2,5 triliun dolar AS, keuangan Islam jadi pasar yang  menarik,'' kata tokoh kehormatan Inggris, Lord Sheikh di European Union Islamic Finance and Banking  Summit dikutip dari Gulf Times, Rabu (3/12).

Ia menilai, Inggris adalah pusat keuangan Islam terbesar di luar negara-negara Islam. Aset keuangan berbasis syariah di Inggris bahkan sudah melampaui 18 miliar dolar AS.

Di Inggris saat ini ada sekitar tiga juta warga Muslim dari total 20  juta di seluruh Eropa. Sementara di Perancis dan Jerman masing-masing memiliki lima juta populasi Muslim. Pemerintah Inggris sendiri sudah berniat untuk membuat negara mereka menjadi gerbang internasional  keuangan Islam.

 

Pemerintah Inggris memastikan adanya prinsip keadilan, kolaborasi dan komitmen dalam pembentukan sistem keuangan Islam. Mereka juga terus mendorong transaksi keuangan menggunakan instrumen berbasis syariah.

''Pemerintah telah menyatakan niat untuk menyediakan pembiayaan bagi mahasiswa Islam dan akan mulai mengenalkan sistem pembiayaan berbasis syariah di Inggris seperti disampaikan Perdana Menteri David Cameron dalam perayaan Idul Adha lalu,'' kata dia.

Menurutnya, keuangan Islam tidaknya diperuntukkan umat Islam saja, tapi untuk semua orang lintas agama. Masalah sektor keuangan membuat banyak orang menyadari pentingnya keuangan Islam yang pada dasarnya berpegang pada nilai etika dan transparansi.

Ia menggambarkan sukuk pemerintah pertama yang diluncurkan Inggris tahun ini sudah 10 kali mengalami oversubsribe dan meningkat 200 juta euro dengan dana yang terkumpul mencapai 2,3 miliar euro.

 

Inggris juga kini punya sejumlah universitas yang menyediakan program studi keuangan Islam termasuk University of East London, Durham University, Dundee, CASS, Greenwich, Reading, Cambridge dan Aston.

Perkembangan ini berhasil membuat London menarik investasi high profile dari Qatar. The Shard, Thames Water, Harrods, Olympic Village dan Chelsea Barracks tak lepas dilirik investor-investor petrodollar.

''Ada investasi yang mengalir untuk Klub Sepak bola Arsenal. Etihad juga telah menyertakan investasi mereka di Mancherster City,'' kata dia.

Lord Sheikh adalah tokoh Muslim konservatif pertama yang  menjadi anggota Majelis Tinggi di Parlemen Inggris. Ia merupakan salah satu tokoh penting di Dewan Keuangan Islam Inggris dan co-chair of the All Party Parliamentary Group for Islamic Finance and Diversity in Financial Markets.

Di usianya yang sudah kepala tujuh, ia menjadi contoh sukses  pengusaha dan filantropi. Ia merasakan langsung penggunaan  sistem keuangan Islam dalam usahanya dan mempromosikan itu di  Inggris.

Keluarganya berasal dari Kashmir, meski Lord Sheikh besar di  Uganda. Ayahnya berhasil membangun bisnis dan pindah ke  Uganda pada 1921. Di bawah rezim tiran Idi Amin, keluarga Lord  Sheikh pindah dari Uganda pada 1970an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement