Kamis 20 Nov 2014 00:06 WIB

Kenaikan BI Rate Bakal Naikkan Bunga Obligasi

Rep: C88/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
BI Rate (ilustrasi)
Foto: Antara
BI Rate (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Analis saham First Asia Capital, David Sutyanto menilai kebijakan pemerintah menaikkan BI rate dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen terlalu reaktif. Menurutnya kemungkinan naiknya inflasi akibat meningkatnya harga BBM bersubsidi masih dapat dicover dengan BI rate 7,5 persen.

Kenaikan BBM sebesar Rp 2 ribu kemungkinan menaikkan inflasi hingga tiga persen. Dengan inflasi saat ini yang ada di kisaran empat persen menurutnya BI rate tidak perlu naik. "Masih bisa dicover dengan BI rate yang lama," kata David saat dihubungi Republika, Rabu (11/19).

Naiknya BI rate, lanjutnya, akan menyebabkan bunga obligasi ikut naik baik bunga SUN maupun obligasi korporasi. Apalagi ditambah kemungkinan The Fed yang akan menaikkan bunga di tahun depan otomatis investor akan meminta imbal hasil yang lebih tinggi.

"Jelas bunga obligasi akan naik, mungkin sekitar 0,25-0,5 persen," kata David.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement