Jumat 07 Nov 2014 00:59 WIB

Pejabat Dilarang Naik Kelas Bisnis, Garuda Indonesia 'Putar Otak'

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Executive Vice President Marketing dan Sales Garuda Indonesia Erik Meijer mengaku khawatir instruksi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno yang mengimbau agar pejabat menggunakan kelas ekonomi dalam penerbangan akan mengurangi jumlah penumpang bisnis maskapai tersebut.

"Kita belum lihat instruksinya baru lihat di media, tunggu saja. Tapi, itu berdampak negatif karena akan mengurangi jumlah penumpang di kelas bisnis," kata Erik usai peluncuran kembali kartu kredit Garuda Indonesia Citi di Jakarta, Kamis (6/11).

Untuk itu, menurut Erik, jika instruksi itu berlaku, pihaknya harus memutar otak agar pelanggan bisnis tidak hilang karena segmen tersebut mempunyai porsi yang besar, baik pejabat BUMN maupun swasta, meskipun besaran penurunannya belum bisa diprediksi.

Erik juga mengaku belum siap apabila harus merombak penerbangan seluruhnya menjadi kelas ekonomi karena harus melalui berbagai tahap sesuai standar internasional dan akan memakan waktu yang sangat lama.

"Tidak segampang itu, jadi pesawat itu apapun perubahannya harus melalui proses sertifikasi internasional, karena semua terkait keselamatan penerbangan, perubahan drastis dalam konfigurasi pesawat itu pasti butuh waktu lama bisa sampai satu tahun atau lebih," katanya.

Sehingga, tidak bisa diputuskan dalam waktu dekat karena harus melihat keterkaitannya tersebut. Tapi, Erik mengaku sudah melakukan diskusi untuk menyiasati apabila perintah tersebut betul-betul dijalankan.

Erik yang merupakan komisaris BUMN itu sendiri secara pribadi juga menyiratkan belum siap dengan adanya perintah tersebut. "Aturannya belum keluar, jadi kita harus lihat dulu lah," katanya sambil tersenyum.

Secara umum, Erik mengatakan Garuda berharap perintah menteri tidak diberlakukan karena faktor-faktor tersebut. "Kalau dari Garuda jelas kita berharap jangan, tapi mau enggak mau kalau sudah jalan, kita 'nurut'," katanya.

Pernyataan tersebut menyusul perintah Menteri Rini yang mengimbau seluruh direksi dan pejabat perusahaan milik negara agar menggunakan penerbangan kelas ekonomi saat melakukan perjalanan dinas. Menurut Rini, imbauan tersebut dalam rangka efisiensi anggaran perusahaan dari pos perjalanan luar kota.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement