Jumat 24 Oct 2014 10:33 WIB

OJK: Soal Investasi, Hati-Hati Terhadap 'Toga' dan 'Tomas'

Rep: Satya Festiani/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Muliaman Hadad
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Muliaman Hadad

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah memerangi investasi bodong yang meresahkan masyarakat. Otoritas meminta agar masyarakat berhati-hati terhadap investasi bodong yang berkedok toga dan tomas.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, toga adalah singkatan dari tokoh agama, sedangkan tomas adalah tokoh masyarakat. "Banyak yang menawarkan investasi bodong yang membawa gambar atau perkataan dari tokoh-tokoh agama atau kita sebut Toga," ujar Muliaman dalam Pidatonya di depan Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Jumat (24/10).

Dengan foto toga, mereka berhasil menjebak ribuan bahkan ratusan ribu masyarakat di daerah dalam investasi bodong itu. Mereka seolah-olah menyatakan bahwa tokoh agama tersebut mendukung produk investasi yang mereka tawarkan, sehingga masyarakat banyak yang terjerumus. Salah satu contoh investasi bodong yang ditawarkan adalah gadai emas.

Penawaran investasi bodong juga melakukan penawaran dengan membawa foto atau tokoh masyarakat. "Karena menawarkan Tomas, investasi mereka menjadi laku padahal izinnya tidak jelas, kemudian mekanismenya tidak jelas," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuannya terhadap industri jasa keuangan. "Jadi kalau menawarkan produk yang sangat tinggi nilai bunganya, tolong berhati-hati," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement