REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Senior Standard Chartered Fauzi Ichsan melihat diperlukan dua kali kenaikan BI rate. Kenaikan ini guna menahan laju pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan antisipasi kenaikan suku bunga The Fed. Ia pun optimis rupiah akan bertahan di kisaran Rp 11.700 per dolar AS hingga akhir tahun.
"Kalau rupiah menguat, BI tak perlu menaikkan BI rate. Penguatan bisa saja terjadi karena pasar saham dan obligasi," kata Fauzi, Rabu (22/10).
Kenaikan BI rate idealnya dilakukan akhir tahun ini dan semester kedua tahun depan. Kenaikan 50 basis poin pertama di akhir tahun guna menjaga inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak. Lalu kenaikan 50 basis poin kedua sebagai antisipasi kenaikan The Fed.
"Jadi ada amunisi maksimum 100 basis poin," kata Fauzi.