Jumat 17 Oct 2014 01:00 WIB

Kabinet Baru Harus Genjot Pembangunan Sektor Riil

Rep: C88/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Jokowi-JK didampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jokowi-JK didampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Kabinet di era Jokowi-JK mendatang diminta agar mampu menggeber pembangunan di sektor riil. Pembangunan sektor riil diyakini mampu menjadi solusi jitu mengentaskan kemiskinan.

Pertumbuhan sektor riil akan berdampak pada besarnya penyerapan tenaga kerja. Pengamat ekonomi dari Institute of Development for Economic and Finance Enny Sri Hartati mengatakan Indonesia memiliki tak sekadar competitive advantage namun absolute advantage dalam bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan.

"Jika sektor pertanian tumbuh maka akan ada tambahan bahan baku untuk hilirisasi dan ini akan meningkatkan daya saing kita," papar Enny dalam dialog publik yang bertajuk Prospek Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja Berbasis Keunggulan Komparatif di Jakarta, Kamis (16/10).

Ia melanjutkan, Jokowi telah berjanji akan meningkatkan akselerasi industri. Walaupun ekonomi hanya mampu tumbuh di bawah enam persen namun jika didukung sektor riil yang kuat maka penyerapan tenaga kerja juga akan tinggi. Tiap pertumbuhan satu persen di sektor riil, jelasnya, akan menyerap 450 ribu tenaga kerja.

Lebih lanjut Enny menambahkan Indonesia membutuhkan foreign direct investment yang mampu mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Di samping itu industri harus mampu memproduksi komoditas-komoditas yang mampu dikonsumsi pasar Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement