Kamis 16 Oct 2014 11:34 WIB

Cina-UE Percepat Pembicaraan Perjanjian Investasi

Bendera Cina. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Bendera Cina. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Para pemimpin Cina dan Uni Eropa (EU) pada Rabu sepakat untuk menempatkan negosiasi perjanjian investasi mereka di jalur lebih cepat, sehingga dapat lebih mempererat hubungan ekonomi bilateral.

Janji itu dibuat ketika dalam kunjungannya, Perdana Menteri Cina Li Keqiang bertemu dengan Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy dan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.

Li berada di Italia untuk kunjungan resmi, dan akan menghadiri konferensi tingkat tinggi Pertemuan Asia-Eropa ke-10 yang akan diselenggarakan di kota Milan Italia pada Kamis dan Jumat.

Cina, Li mencatat, menekankan sangat pentingnya untuk menjaga hubungan dengan Uni Eropa, yang merupakan mitra dagang terbesar Cina. "Kami sangat berpeluang satu sama lain untuk pembangunan," tambahnya.

Kedua belah pihak harus menerapkan kemitraan Cina-Uni Eropa untuk perdamaian, pertumbuhan, reformasi dan peradaban, kata Li.

Mereka juga akan memperkuat kerja sama mereka di berbagai bidang seperti ekonomi dan perdagangan, energi, urbanisasi, interkonektivitas, keuangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pertukaran "people-to-people", katanya.

Pemimpin Cina juga menyatakan harapannya bahwa kedua belah pihak dapat saling menghormati, memperlakukan satu sama lain sebagai sama, serta mengatasi friksi dan perbedaan dalam cara yang tepat melalui dialog dan negosiasi, sehingga memastikan perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.

"Kemakmuran Eropa bermanfaat bagi perkembangan dunia," Li menekankan.

Proses integrasi Eropa sedang mengalami percepatan dan euro, sebagai mata uang internasional utama, tetap stabil, yang akan memainkan peran positif dalam meningkatkan multi-polarisasi dunia dan diversifikasi cadangan mata uang internasional, kata dia.

Sementara itu, Li mengatakan Cina menghargai kontribusi kedua pemimpin Eropa yang telah dilakukan selama mereka memegang mandat.

Mengambil peringatan 40 tahun hubungan diplomatik mereka tahun depan sebagai kesempatan, Cina bersedia untuk bekerja dengan Uni Eropa untuk mengeksplorasi prospek baru dalam pengembangan hubungan bilateral, Li berjanji.

Perdana menteri juga mendesak Cina dan Uni Eropa untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam masalah-masalah internasional dan regional untuk bersama-sama meningkatkan perdamaian dan pembangunan global.

Pada bagian lain, Van Rompuy dan Barroso menyampaikan apresiasi terhadap kepercayan Cina dan dukungannya bagi Eropa dan euro, mengatakan Uni Eropa akan terus menegakkan kebijakan ramah terhadap Cina.

Mereka berjanji bahwa blok itu akan mempertahankan dialog dan kerja sama erat dengan Cina untuk menerapkan Agenda Strategis untuk Kerja Sama Uni Eropa-Cina 2020, yang diadopsi oleh kedua belah pihak tahun lalu di KTT Cina-Uni Eropa ke-16 yang diselenggarakan di Beijing, secara benar menangani friksi perdagangan, dan menandatangani perjanjian investasi dengan Cina secepatnya untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi investor Cina.

Uni Eropa siap bergandeng tangan dengan Cina untuk meningkatkan kerja sama antara negara-negara Eropa dan Asia secara nyata mengatasi tantangan global, kata kedua pemimpin Uni Eropa itu.

Mereka juga menyuarakan harapan bahwa KTT Cina-Uni Eropa ke-17 dapat segera dilaksanakan.

Italia adalah perhentian terakhir dari tur tiga negara Li, yang telah membawanya ke Jerman dan Rusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement