REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pengguna jasa asuransi meningkat dua kali lipat dalam tiga tahun ke depan. Direktur Pengaturan Penelitian dan Pengembangan Industri Keuangan Non Bank OJK, Yusman, berharap pada 2017 pemegang polis asuransi mencapai 25 persen dari total penduduk Indonesia.
Menurutnya asuransi adalah komponen krusial dalam perencanaan keuangan. "Dengan berasuransi artinya keluarga Indonesia membangun kesiapan finansial," katanya pada Senin (13/10) di Jakarta.
Di samping itu, asuransi akan membangun kepercayaan diri masyarakat dalam menjalankan usaha. Dengan adanya asuransi, keamanan usaha yang dijalankan akan terjamin.
Yusman melanjutkan, di negara paling maju sekalipun tidak akan mungkin seratus persen penduduknya menggunakan asuransi. Ia menekankan, faktor terpenting untuk menggenjot jumlah pengguna asuransi adalah dengan memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat. "Yang penting orang harus tahu dulu," jelasnya.
Setelah masyarakat mengetahui manfaat asuransi maka lembaga penyedia asuransi harus menyediakan asuransi yang dapat dibeli oleh kalangan yang menjadi sasaran. Salah satu cara jitu mensosialisasikan pentingnya asuransi adalah melalui Insurance Day yang diperingati tiap 18 Oktober. Insurance Day telah dicanangkan sejak 2006 dan menjadi ajang sosialisasi dan promosi asuransi oleh para pelaku bisnis asuransi.