Kamis 02 Oct 2014 19:32 WIB

Gandeng Telkom, BTN Sasar Dana Murah Rp 2,5 Triliun

Rep: Satya Festiani/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Direktur Utama Telkom Arief Yahya dan Direktur Utama BTN Maryono melakukan penandatanganan nota kesepakatan layanan perbankan terpadu untuk komunitas penjualan pulsa di Jakarta, Kamis (2/10). (Prayogi/Republika)
Foto: Prayogi/Republika
Direktur Utama Telkom Arief Yahya dan Direktur Utama BTN Maryono melakukan penandatanganan nota kesepakatan layanan perbankan terpadu untuk komunitas penjualan pulsa di Jakarta, Kamis (2/10). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara, Tbk (BTN) menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) dalam bisnis layanan perbankan bagi komunitas penjual pulsa. Dari kerja sama tersebut, BTN berharap meraup dana murah sebesar Rp 2,5 triliun.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, BTN akan memfasilitasi layanan perbankan bagi penjual pulsa Telkom. Selama ini, transaksi para penjual pulsa tersebut dilakukan secara tunai. Padahal, transaksinya mencapai 500 juta dalam setahun dengan perputaran uang lebih dari Rp 5 triliun.

Dengan adanya kerja sama ini, para penjual pulsa Telkom dapat membuka tabungan di BTN. Sehingga ketika penjual pulsa tersebut akan mengisi saldo, penjual dapat mentransfer dana ke Telkom melalui SMS Banking BTN. "Potensi masyarakat pulsa kan jutaan. Kalau 30 persen atau 40 persen bisa jadi banyak sekali," ujar Maryono usai Penandatanganan MoU antara BTN dengan Telkom, Kamis (2/10).

Dalam sebulan pertama kerja sama, BTN memiliki target dana murah sebesar Rp 200 miliar. Sementara itu, dalam setahun pertama kerja sama, BTN menargetkan untuk meraup dana masyarakat sebesar Rp 2,5 triliun.

Kerja sama ini juga merupakan benih dari branchless banking ataau bank tanpa cabang. BTN akan memanfaatkan jaringan distribusi agen penjual pulsa Telkom sehingga biayanya efektif dan efisien. Saat ini pilot project layanan perbankan terpadu BTN dilaksanakan di kota Jabotabek, Tangerang Selatan dan Pandeglang.

Direktur Ritel BTN Irman Zahiruddin mengatakan, kerja sama ini mendukung Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) yang diterapkan Pemerintah. Gerakan ini telah dicanangkan oleh BI bersama Kementerian Koodinato Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah, serta perbankan. "Kita lebih mengutamakan financial inclusion. Bisa mendidik reseller yang tadinya cash basis, sekarang bisa setor duitnya di tabungan," ujarnya.

Selama masa pilot project, BTN tidak mengenakan tarif pada penjual pulsa tersebut. "Saat ini saya nggak charge fee dulu selama pilot project," ujar Irman.

Ia juga mengatakan bahwa investasi yang dikeluarkan BTN untuk kerja sama ini sangat minim karena BTN memang telah memiliki fitur SMS Banking dari sebelumnya. "Tinggal mereka register nomor account. Jadi nggak sulit," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement