Senin 29 Sep 2014 20:31 WIB

PT Semen Indonesia Salurkan Pembiayaan Kepada 60 UKM Rembang

Rep: irwan kelana/ Red: Taufik Rachman
Bantuan pembiayaan PT Semen Indonesia kepada UKM di Rembang
Bantuan pembiayaan PT Semen Indonesia kepada UKM di Rembang

REPUBLIKA.CO.ID,REMBANG – PT Semen Indonesia menyalurkan pembiayaan kepada 60 usaha kecil menengah (UKM)  di dua kecamatan,  yakni  Bulu dan Gunem,  Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.  Jumlah pembiayaan tersebut  mencapai Rp 600 juta.

 

“Pemberian pinjaman tersebut merupakan upaya PT Semen Indonesia dalam melakukan pemberdayaan potensi usaha masyarakat di Rembang secara berkesinambungan,”  kata Kadep CSR Semen Indonesia Wahyudi Heru pada penyerahan pembiayaan untuk UKM di Gunem, Rembang, Kamis (25/9).

 

Wahyudi menjelaskan, bantuan pinjaman modal yang sudah diberikan Semen Indonesia kepada UKM di Rembang hingga saat ini meliputi  107 UKM dengan total bantuan Rp 2,14 miliar. Para UKM tersebut terbagi menjadi empat  bidang yakni industri, jasa, perdagangan dan peternakan.

“Pemberian pinjaman tersebut akan terus berlanjut untuk para UKM lainnya. Semen Indonesia menyiapkan dana Rp 5 miliar untuk pembiayaan UKM di Rembang,” ungkapnya.

Jangka waktu pembiayaan tersebut 1,5 hingga tiga tahun. “Kalau pinjaman tersebut sudah lunas, UKM tersebut dapat mengajukan pembiayaan tahap berikutnya dengan jumlah lebih besar,” ujarnya.

Kepala Biro Bina Lingkungan PT Semen Indonesia Slamet Marsudiyarso menambahkan, PT Semen Indonesia selalu berusaha menyejahterakan masyarakat khususnya di sekitar lokasi pabrik.

Perseroan telah melaksanakan hal tersebut kepada masyarakat di sekitar lokasi pabrik milik PT Semen Indonesia, yakni PT Semen Gresik di Gresik dan Tuban (Jawa Timur), PT Semen Padang di Sumatera Barat, dan PT Semen Tonasa di Sulawesi Selatan. “Hal yang sama akan kami laksanakan di Rembang. Kami ingin kehadiran pabrik semen milik Semen Indonesia di Rembang akan menyejahterakan masyarakat setempat,” tuturnya.

 

Ia menambahkan, keberadaan pabrik semen di Rembang  -- yang saat ini dalam tahap persiapan --  akan berdampak ekonomi yang sangat besar, baik langsung maupun tidak langsung.

Dampak ekonomi tersebut, antara lain penyerapan tenaga kerja.  Toko kelontong, warung nasi, jasa kos-kosan, jasa cuci dan setrika, semuanya akan tumbuh dan berkembang. “Pendapatan Asli Daeah (PAD) juga akan meningkat,” tegasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement