Kamis 25 Sep 2014 21:52 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi-JK Direncanakan Tembus Tujuh Persen

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pengumuman Jumlah Kabinet. Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di Rumah Transisi, Jakarta, Senin (15/9). Dalam konferensi pers ini Jokowi-JK mengumumkan komposisi kuantitatif dari kabinetnya tetap 34 p
Foto: Republika/Wihdan
Pengumuman Jumlah Kabinet. Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di Rumah Transisi, Jakarta, Senin (15/9). Dalam konferensi pers ini Jokowi-JK mengumumkan komposisi kuantitatif dari kabinetnya tetap 34 p

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim Transisi Jokowi-JK akan mempersiapkan pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen secara bertahap. Upaya reformasi kebijakan di bidang pajak dan energi menjadi langkah untuk menopang angka tersebut, namun lonjakan tak bisa drastis.

Deputi Tim Transisi, Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini tim belum sepenuhnya mempersiapkan APBN. Pemerintah saat ini memang membuka peluang agar tim dapat melakukan koreksi terhadap alokasi anggaran, namun bukan berarti pertumbuhan ekonomi bisa langsung sesuai target.

“Apa yang sedang kami kaji untuk rekomendasi kebijakan mendatang memang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen, namun harus prosesnya bertahap,” kata Hasto saat dihubungi Republika, Kamis (25/9).

Dia menambahka, ada faktor eksternal juga yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia antara lain perkekonomian Amerika. Dengan adanya pengaruh dari luar itu, satu-satunya cara adalah memperkuat ekonomi dalam negeri.

Sebelumnya, Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia dalam pemerintahan baru yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK hanya tumbuh 5,8 persen pada 2015 mendatang. Pertumbuhan itu turun dari proyeksi April lalu 6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement