Rabu 17 Sep 2014 07:59 WIB

Tiongkok Berencana Keluarkan Stimulus, Wall Street Raup Keuntungan

Wall street
Wall street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street membukukan keuntungan yang kuat pada Selasa (Rabu pagi WIB), menyusul laporan rencana stimulus baru Tiongkok ketika investor menunggu pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve AS pada Rabu sore.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 100,83 poin (0,59 persen) menjadi ditutup pada 17.131,97.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 14,85 poin (0,75 persen) menjadi berakhir pada 1.998,98, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 33,86 poin (0,75 persen) menjadi 4.552,76.

Para analis mengaitkan penguatan saham-saham terhadap laporan bahwa bank sentral Tiongkok, People's Bank of China (PBoC) menyediakan likuiditas 81,4 miliar dolar AS untuk lima bank terbesar di Tiongkok.

"Ada laporan bahwa bank sentral Tiongkok meningkatkan program stimulusnya," kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank.

"Itu, dikombinasikan dengan persepsi bahwa The Fed mungkin tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunganya, sehingga menggerakkan pasar," katanya.

Apple jatuh 0,8 persen menyusul laporan bahwa iPhone model baru mungkin tidak akan tersedia di Tiongkok sampai dengan 2015.

Saham-saham perusahaan minyak menguat karena harga minyak AS melonjak hampir dua dolar AS per barel. Anggota Dow, ExxonMobil, naik 1,2 persen, sementara ConocoPhillips naik 1,7 persen.

Las Vegas Sands turun 1,6 persen dan Wynn Resorts turun 0,5 persen karena prospek suram bagi industri game di Macau, di mana kedua perusahaan memiliki kasino.

Macau Business Daily mengatakan pendapatan permainan (gaming) turun lima persen antara Juni dan Agustus dibandingkan dengan tahun lalu, periode 2014 yang diberi label "the summer to forget".

Perusahaan asuransi kesehatan Humana melonjak 3,7 persen karena meluncurkan rencana otorisasi pembelian kembali saham dua miliar dolar AS.

Pembuat botox, Allergan, naik 1,0 persen persen karena mencapai kesepakatan dengan Valeant Pharmaceuticals dan aktivis dana Pershing Square Capital Management atas persyaratan suara pemegang saham khusus pada tawaran yang tidak diminta Valeant untuk Allergan. Allergan terus menentang kesepakatan.

Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS tetap stabil di 2,59 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,35 persen dari 3,34 persen pada Senin. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement