REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah, mulai menertibkan suplai bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk nelayan. Pasalnya, selama ini suplai tersebut sering karut marut. Serta, tak ada data jelas soal nelayan yang menerima subsidi BBM tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, mengatakan, selama ini suplai BBM bersubsidi masih campur aduk. Belum ada spesifikasi khusus bagi nelayan.
Karena itu, pada 2015 mendatang, ia merencanakan ada BBM khusus untuk nelayan. "Jadi, yang menikmatinya khusus nelayan," ujarnya, Jumat (5/9).
Kalau saat ini, BBM tersebut dimanfaatkan untuk angkutan darat, laut, pertanian dan lainnya. Jadi, tak ada data terkait penyerapan BBM bersubsidi di kalangan nelayan.
Kedepan, semuanya akan ditertibkan. Pihaknya, telah mengusulkan ke Pertamina, supaya ada armada tersendiri bagi BBM khusus nelayan. Dari situ, akan ketahuan kebutuhan dan realisasi penyerapan bbm nelayan.
Sharif menyebutkan, pemerintah mengalokasikan BBM bersubsidi sebesar 48 juta kilo liter per tahun. Namun, pada awal Agustus kemarin berkurang jadi 46 juta kilo liter per tahun. Adapun, kebutuhan BBM subsidi khusus nelayan, sampai saat ini masih di kisaran 1,8 juta kilo liter.