REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dukungan perbankan dalam mengembangkan industri galangan kapal semakin baik dari waktu ke waktu. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementrian Perindustrian (Dirjen IUBTT Kemenperin), Budi Darmadi mengatakan, sudah banyak bank BUMN yang menyokong pembangunan galangan kapal.
Meski dukungan yang diberikan belum terlalu masif namun persentasenya meningkat dari waktu ke waktu. "Sebagian besar dukungan masih ke arah operation cost jadi sifatnya untuk proyek," terang Budi pada Senin (1/9) di Jakarta.
Dalam empat tahun terakhir kekhawatiran perbankan dalam menyalurkan pinjaman modal semakin menipis. Budi menambahkan bahwa perbankan juga sudah membiayai pembangunan beberapa proyek kapal-kapal baru.
Menurut Budi, sebaiknya kapal diperlakukan sebagai infrastruktur dan bukan sebagai komoditi. "Kapal membawa barang dan jasa bergerak, itulah mengapa kapal feri berada di bawah dirjen perhubungan darat karena dianggap jembatan apung," paparnya.
Saat ini hampir seluruh kalangan mulai dari perbankan hingga pemangku jabatan melihat kapal sebagai komoditas. Jika kapal dipandang sebagai infrastruktur maka pinjaman modal yang diberikan memiliki jangka waktu yang lebih panjang. Selain itu bunga yang dikenakan oleh bank lebih kecil. "Itu bagian dari mengefisienkan ekonomi dan logistik nasional," pungkasnya