Senin 25 Aug 2014 15:15 WIB

Pertamina Anggap Wajar Antrean di SPBU

Kendaraan mengantre mengisi BBM di SPBU.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kendaraan mengantre mengisi BBM di SPBU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengungkapkan, antrean pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi di SPBU merupakan konsekuensi logis karena kuota BBM dikurangi dari 48 juta menjadi 46 juta kiloliter.

"Karena kuota dikurangi dari 48 menjadi 46 juta kiloliter, maka kami melakukan langkah-langkah penyesuaian penyaluran harian," katanya di Jakarta, Senin (25/8).

Sejak 18 Agustus 2014, Pertamina mengurangi jatah BBM bersubsidi harian SPBU secara prorata. Premium dikurangi lima persen dan solar antara 10-15 persen. Dengan pengurangan tersebut, maka diharapkan kuota solar dan premium cukup hingga akhir 2014.

"Khusus di wilayah pantai utara Jawa, antrean juga dikarenakan 'panic buying' karena ada isu premium kosong dan isu ini tidak benar," kata Hanung.

Menurut dia, stok BBM subsidi dalam posisi aman yakni memenuhi kebutuhan hingga 18 hari ke depan. "Kami juga menyediakan BBM nonsubsidi dalam jumlah yang lebih dari cukup," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement