Selasa 12 Aug 2014 16:55 WIB

IFDI: Kepercayaan Non Muslim Dunia Terhadap Ekonomi Syariah Meningkat

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Julkifli Marbun
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Sejak lama pertumbuhan industri keuangan syariah selalu diukur dengan peningkatan aset. Padahal menurut Islamic Finance Development Indicator (IFDI), faktor kesadaran berperan penting dalam keberlanjutan ekonomi syariah di sebuah negara.

Tolak ukurnya berupa Konferensi, Seminar dan Pemberitaan.Dari 107 konferensi, 22 persen diadakan di Malaysia.

Sementara UEA menggelar 11 konferensi diikuti Inggris (8) dan Bahrain (6). Seminar juga paling banyak di gelar Malaysia mencapai 28 acara. Kemudian Inggris (19) dan Oman (10). Sementara itu, negara-negara non tradisional seperti Australia, Hongkong, Filipina dan Sri Lanka juga mulai menggelar konferensi.

Hanya saja memang Inggris menjadi negara non mayoritas penduduk muslim yang getol menggelar konferensi dan seminar. Negara non mayoritas muslim yang masuk 10 besar adalah Singapura.

Bagi IFDI hal ini menunjukkan kepercayaan penduduk non muslim terhadap ekonomi syariah semakin meningkat.

Hal ini juga menunjukkan ekonomi syariah telah menjadi pilihan lain bagi masyarakat dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement