Kamis 07 Aug 2014 14:16 WIB

Defisit Neraca Berjalan Akan Ditekan di Bawah Rp 26 Miliar

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Defisit Neraca Transaksi Berjalan
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Defisit Neraca Transaksi Berjalan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan saat ini masih fokus memperbaiki current account desifit dibandingkan menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pada akhir tahun, defisit diperkirakan bisa dibawah Rp 26 miliar.

"Lebih baik pemerintah sekarang berkorban jaga current account, agar pemerintah baru bisa mengejar pertumbuhan," kata Menteri Keuangan Chatib Basri, Kamis (7/8).

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5, 12 persen pada kuartal kedua tahun ini. Pertumbuhan diprediksi membaik pada kuartal ketiga dan keempat. Hal ini salah satunya didorong kinerja ekspor yang seharusnya lebih baik. "Ekspor akan lebih baik, bukan hanya soal minerba," lanjut Chatib.

Selain itu, belanja pemerintah juga akan lebih efektif. Pemerintah pun mulai melakukan pembayaran proyek. "Saya justru khawatir kondisi investasi, karena itu bukan dibawah kontrol pemerintah," kata Chatib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement