Senin 21 Jul 2014 14:43 WIB

Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 5,2 Persen

Red: M Akbar
Logo Bank Dunia
Logo Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 dari sebelumnya 5,3 persen, menjadi 5,2 persen. Perubahan itu dipengaruhi oleh melemahnya harga komoditas dan pertumbuhan kredit.

"Indonesia akan memulai babak baru dari sejarahnya dan menghadapi berbagai pilihan kebijakan yang sulit," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, di Jakarta, Senin (21/7).

Rodrigo menjelaskan melemahnya harga komoditas dapat mempengaruhi kinerja ekspor dan penyusutan pertumbuhan kredit dapat melemahkan harga properti, yang berakibat adanya pengurangan kegiatan kontruksi secara riil.

Sebagai upaya mengurangi risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi, Rodrigo menyarankan, pemerintah harus melakukan berbagai reformasi yang sangat mendesak, terutama untuk mengatasi tantangan pelebaran defisit anggaran.

"Dalam waktu dekat, mengatasi peningkatan tekanan fiskal dan menjaga keberlangsungan defisit transaksi berjalan sangat penting. Ini merupakan tantangan bagi pemerintahan baru yang dilantik Oktober mendatang," katanya.

Menurut Rodrigo, mengatasi kerentanan fiskal merupakan pilihan sulit yang harus diupayakan karena depresiasi nilai tukar rupiah dan meningkatnya harga minyak dunia dapat mendorong peningkatan belanja subsidi energi.

Padahal, total penerimaan negara dari sektor perpajakan ikut mengalami pelemahan, dan tercatat mengalami penurunan sejak tahun 2011, dari 16,3 persen terhadap PDB menjadi 15,3 persen terhadap PDB pada 2013.

"Sulit membatasi defisit sehingga hanya 2,4 persen terhadap PDB, seperti yang diproyeksikan dalam APBN-Perubahan 2014, terutama jika harga minyak terus meningkat," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement