Jumat 18 Jul 2014 20:11 WIB

Micrososft akan PHK 18 Ribu Karyawannya

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Joko Sadewo
CEO Microsoft, Satya Nadella.
Foto: Microsoft
CEO Microsoft, Satya Nadella.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — CEO Microsoft, Satya Nadella, kembali membuat gebrakan pada tahun pertama ia memegang jabatan kunci di perusahaan teknologi raksasa asal AS tersebut.

Menurut rencana, pria itu bakal memangkas jumlah pegawai di Microsoft hingga 18 ribu orang, atau sebanyak 14 persen dari total tenaga kerja mereka saat ini.

World Bulletin melansir, pemberhentian belasan ribu karyawan ini akan diterapkan secara bertahap selama 12 bulan ke depan. Kebijakan ini sebagai bagian dari upaya efisiensi yang dilakukan Microsoft menyusul pengakuisisian Nokia oleh perusahaan yang berbasis di Washington tersebut, beberapa waktu lalu.

“Kami akan menyederhanakan operasi perusahaan ini untuk mendorong akuntabilitas yang lebih besar, sehingga menjadi lebih lincah dan bergerak lebih cepat,” tulis Nadella pada memo yang disampaikannya kepada para karyawan Microsoft, Kamis (17/6) kemarin.

Dengan adanya kebijakan PHK ini, kata dia lagi, lapisan manajemen di Microsoft bakal lebih ramping. Baik dari level atas ke bawah (top-down), maupun ke samping. Dengan begitu arus informasi dan proses pengambilan keputusan pun akan lebih cepat.

Menurut catatan, PHK yang dilakukan Nadella kali ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Microsoft, sejak perusahaan itu didirikan Bill Gates dan Paul Allen 39 tahun yang lampau. Pada awal 2009, Microsoft yang kala itu dipimpin Steve Ballmer, juga memberhentikan  5.800 karyawannya lantaran resesi ekonomi.

Komisaris ketenagakerjaan Uni Eropa mengaku telah meminta jadwal pertemuan dengan jajaran petinggi Microsoft untuk membahas dampak sosial PHK tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement