REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menggandeng Bank Sampah Syariah dalam rangka mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi seperti pupuk organik atau kompos.
"Itu terobosan kami tahun ini untuk menekan volume sampah yang terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk yang dibarengi dengan pembentukan permukiman baru," kata Kepala Dinas Tata Kota Pertamanan dan Kebersihan Lombok Barat Dahrun di Lombok Barat, Kamis (3/7).
Langkah awal untuk mewujudkan kerja sama itu, sambungnya, adalah menganggarkan dana pembelian mesin pencacah sampah sebanyak tiga unit pada 2014. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya dua unit. Itu pun untuk dua wilayah, yakni Desa Medayen, Kecamatan Narmada, dan Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung. "Tapi ke depan kami akan upayakan agar semua desa bisa mendapatkan mesin pencacah itu. dengan begitu masyarakat bisa memilah sampah organik dan nonorganik," ujarnya.
Dahrun mengatakan, pihaknya juga sedang mengupayakan agar semua kelurahan di Kecamatan Gerung, memperoleh mesin pencacah sampah. Namun, terlebih dahulu harus ada kelompok masyarakat yang bersedia mengolah sampah tersebut. "Untuk itu, para lurah dan camat akan diundang untuk menyosialisasikan program ini kepada masyarakat," terangnya.
Volume sampah di Lombok Barat saat ini, ungkap Dahrun, mencapai 500 kubik. Namun, yang terangkut hingga ke tempat pembuangan akhir (TPA) sekitar 300 kubik. Hal itu disebabkan armada pengangkut yang masih terbatas. Jumlah truck kebersihan saat ini hanya 13 unit ditambah dua mobil bak terbuka. Sedangkan kontainer hanya 30-an unit.
Menurut Dahrun, dengan volume sampah sebanyak 500 kubik, idealnya Lombok Barat memiliki 44 unit truk dan 264 unit kontainer. Apalagi volume sampah diperkirakan akan terus meningkat seiring berkembangnya perumahan baru di Lombok Barat. Namun, hal itu terkendala anggaran yang terbatas.
Untuk itu, selain terobosan kerja sama dengan Bank Sampah Syariah, pihaknya juga berupaya mengatasinya persoalan sampah dengan menyalurkan bantuan beberapa unit kendaraan roda tiga ke beberapa kecamatan pada 2013. Kemudian pada 2014, jumlah alat pengangkut sampah jenis sepeda motor itu akan ditambah sebanyak 15 unit.