REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK --- Kurs dolar AS cenderung terus melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Sabtu (28/6) pagi WIB. Pelemahan ini terjadi di tengah kekhawatiran atas pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang lesu.
Laporan Xinhua mengabarkan, kurs spot indeks dolar, yang melacak greenback terhadap mata uang utama, merosot ke tingkat terendah tujuh pekan menjadi diperdagangkan di sekitar 80,03.
Di sisi ekonomi, angka akhir indeks kepercayaan konsumen AS untuk Juni dari Thomson Reuters dan University of Michigan tercatat 82,5, naik dari angka awal 81,2, juga mengalahkan konsensus pasar 81,9. Namun, masih gagal memberikan dukungan yang cukup bagi dolar.
Meskipun data kepercayaan konsumen pada Jumat naik, data AS baru-baru ini terus melukiskan gambaran ekonomi yang suram dan dolar telah melemah karena para investor khawatir bahwa pemulihan ekonomi AS tersendat.
Ekonomi AS mengalami kontraksi pada tingkat tahunan sebesar 2,9 persen dalam kuartal pertama, kinerja terburuk dalam lima tahun, setelah sebelumnya melaporkan penurunan satu persen, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan, Rabu.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1.3645 dolar dari 1.3607 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,0721 dolar dari 1,0724 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9423 dolar dari 0,9408 dolar.
Dolar dibeli 101,39 yen Jepang, lebih rendah dari 101,68 yen dari sesi sebelumnya. Dolar turun menjadi 0,8911 franc Swiss dari 0,8939 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,0611 dolar Kanada dari 1,0686 dolar Kanada.