REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk masih fokus pada pembiayaan industri perumahan. Bahkan porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi.
Dengan share mencapai 87,36 persen dari total kredit yang disalurkan 89,8 triliun. Sementara sisanya yang sebesar 12,75 persen atau Rp 13,1 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit non perumahan.
Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2014, perseroan membukukan aset Rp 134 triliun atau meningkat 14 persen dari periode yang sama (yoy) senilai Rp 120 triliun. Sementara dari sisi kredit dan pembiayaan tumbuh 20,24 persen dari Rp 85 triliun menjadi Rp 103 triliun.
Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan pada posisi yang sama tumbuh Rp 87 triliun menjadi Rp 102 triliun. DPK ini tumbuh mencapai 17,44 persen atau lebih tinggi dari rata-rata perbankan.
Meningkatnya jumlah kredit dan pembiayaan yang disalurkan dan pengelolaan DPK pada triwulan I 2014 menjadi sebesar Rp 341 miliar. Dengan secondary reserve perseroan sekitar Rp 8 triliun hingga Rp 12 triliun. ''Likuditas bank BTN sangat kuat,'' tegas Maryono, Rabu (25/6).