Selasa 24 Jun 2014 16:04 WIB

Garuda Indonesia Lunasi Utang ke ECA

Rep: Friska Yolandha/ Red: Citra Listya Rini
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia melaporkan pelunasan utang dipercepat atau voluntary prepayment senilai 62,5 juta dolar AS. Utang ini diperoleh dari pinjaman export credit agency (ECA) dan commercial lenders.

"Pelunasan utang dilakukan pada 1996 dan direstrukturisasi sepenuhnya pada 2010," kata Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono di Jakarta, Selasa (24/6).

Pinjaman tersebut diperoleh dari sindikasi lebih dari 15 bank, diantaranya Lloyds Bank Plc sebagai agent and security trustee, BNP Paribas dan Credit Agricole Corporate and Investment Bank. Pelunasan dilaksanakan Senin (23/6).

Dengan dilaksanakannya pelunasan utang dipercepat ini, Garuda mendapatkan kembali jaminan berupa kas dan dana maintenance sevice senilai ekuivalen 14 juta dolar AS. Sebelumnya, kas ini dijaminkan dalam berbagai bentuk di rekening kreditur.

Perseroan juga mendapat kepemilikan atas enam unit pesawat tipe A330-300 yang selama ini menjadi underlying asset atas pinjaman tersebut. Dengan pelunasan ini, perseroan tidak lagi terikat dengan covenant ECA dan commercial lenders yang salah satunya adalah pembatasan perseroan dalam melakukan pembagian dividen.

"Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perseroan," kata Handrito. Saham Garuda pada perdagangan Selasa menguat 0,48 persen atau dua poin ke level Rp 418 per saham.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement