REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Franchise Indonesia bekerjasama dengan Majalah Franchise mengadakan acara 'Franchise Local Go Global,' Sabtu (21/6). Event bertaraf internasional ini ditujukan bagi para pelaku franchise lokal Indonesia.
Dalam acara ini, pengusaha franchise lokal diberi motivasi untuk dapat mengembangkan usahanya ke tingkat internasional. Hadir sebagai pembicara, salah satunya adalah Albert Kong, dari Asia Wide.
Albert Kong selaku pengusaha franchise internasional dari Singapura mengatakan bisnis ini harus dipikirkan secara mendalam. Hal ini, karena tidak selamanya bisnis franchise menguntungkan para pelaku usahanya. Suatu produk franchise internasional harus ditempatkan di tempat yang sesuai dan diterima oleh masyarakat mayoritas.
"Sebelum memutuskan untuk menjalani usaha franchise, pelaku harus melihat dengan baik produk apa yang cocok untuk masyarakat di tempat usahanya," ujar Albert, Sabtu (21/6).
Sebagai contoh, Albert menyebutkan produk franchise yang mengandung unsur non halal dari Jerman. Produk semacam ini tentu tidak dapat diterima di negara-negara mayoritas muslim. Para pelaku usaha, harus melihat dengan baik apa saja minat dan budaya masyarakat, agar bisnis franchise dapat berkembang dengan baik.
Selain itu, dalam acara ini Albert juga memberikan saran bagi seluruh pengusaha franchise agar dapat menjaga hubungan baik dengan franchisor. Hal ini karena usaha franchise adalah usaha yang berkesinambungan atau tidak dalam jangka waktu pendek.
Para pelaku usaha juga diminta untuk tidak menganggap para kompetitor sebagai musuh. Sebaliknya, para kompetitor justru dapat menjadi perbandingan para pelaku usaha untuk dapat membuat pelayanan franchisenya jadi lebih baik.
Selain itu dalam kesempatan ini, penghargaan juga diberikan pada 24 brand franchise. 24 brand ini adalah produk franchise lokal diantaranya Campina, Holcim, CFC, Martha Tilaar, TX Travel dan Pecel Lele Lela. Produk-produk ini dianggap terbaik dalam mengembangkan usahanya di Indonesia dalam satu tahun terakhir.