Rabu 18 Jun 2014 19:10 WIB

Saham Telah Dibeli DIB, Panin Syariah Tidak Ubah Bisnis

Rep: Friska Yolandha/ Red: Hazliansyah
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Panin Syariah, Jakarta,Rabu (7/5).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Panin Syariah, Jakarta,Rabu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun sahamnya telah dibeli Dubai Islamic Bank (DIB) sebesar 24 persen, PT Panin Bank Syariah Tbk (PNBS) mengaku tidak akan mengubah core bisnis.

Direktur Utama Deny Hendrawati mengatakan, perseroan tidak akan mengubah target yang sudah disampaikan kepada regulator.

"Kami masih bisa tumbuh 40-50 persen," kata Deny di Jakarta, Rabu (18/6).

Perseroan masih akan menggunakan strategi lama dalam pengembangan bisnisnya, yaitu fokus ke sektor produktif. Panin Syariah juga akan mengembangkan pola kemitraan dengan lembaga keuangan syariah.

Sampai Mei 2014, Panin Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,85 triliun. Nilai ini meningkat bila dibandingkan akhir 2013 sebesar Rp 2,5 triliun.

Dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level Rp 2,8 triliun. Sehingga, perseroan mencatat finance to deposit ratio (FDR) di posisi yang cukup tinggi, yaitu 119 persen.

Namun, tingginya FDR dinilai perseroan masih mencukupi. Pasalnya, perseroan mencatat capital adequacy ratio (CAR) sebesar 30 persen. Meskipun demikian, sampai akhir tahun CAR dijaga di atas 20 persen, yaitu 22-24 persen.

DPK ditargetkan akan tumbuh menjadi Rp 3 triliun sampai Rp 3,2 triliun. Porsinya masih lebih banyak di deposito. Untuk CASA rasionya hanya 20-25 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement