REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 32,9 persen hingga kuartal II 2019 (yoy) per Juni 2019 sebesar Rp 7,2 triliun. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 24,65 persen menjadi Rp 7,68 triliun.
Dilansir siaran pers yang diterima Rabu (31/7), aset tumbuh 10,58 persen menjadi Rp 9,5 triliun. Sedangkan Financing to Deposit Ratio (FDR) mencapai 94,66 persen. Laba setelah pajak tercatat Rp 5,10 miliar.
Meski demikian, rasio kecukupan modal yang ditunjukkan dengan rasio CAR tercatat menurun menjadi 16,70 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 27,74 persen. Rasio kredit bermasalah pun berada di atas rata-rata industri. Non performing financing gross tercatat 4,56 persen dan nett 3,41 persen.
Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pun terpantau tinggi mencapai 98,84 persen. Panin Dubai Syariah menyampaikan tetap berkomitmen agar kinerja perusahaan sejalan dengan rencana bisnis.
"Yakni mengembangkan segmen komersial dan retail, juga meluncurkan produk inovatif dan meningkatkan layanan berbasis teknologi informasi," katanya.
Perbaikan kinerja dilakukan melalui pembiayaan ke sektor produktif dan terus meningkatkan efisiensi secara berkesinambungan di berbagai bidang. Panin Dubai Syariah juga melakukan berbagai langkah sinergi dengan PaninBank beserta Anak perusahaannya dalam rangka memperluas basis nasabah dan pendapatan berbasis komisi.