REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Riset dan pengembangan pertanian organik harus product oriented dan bermuara pada industri. Indonesia perlu meningkatkan kualitas produk-produk pertanian organik menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015. Demikian diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian, Dr Haryono, MSc, pada Seminar Nasional Pertanian Organik Rabu (18/6).
Semakin dekatnya AEC 2015 membawa konsekuensi akan adanya pasar bebas di kawasan ASEAN. Persaingan terjadi dalam segala bidang termasuk pertanian sehingga peningkatan daya saing mutlak dilakukan. Salah satunya dengan mengembangkan pertanian organik. Secara umum, produk-produk pertanian Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan Thailand.
Tanpa disadari saat ini semakin banyak petani yang merasakan keuntungan ekonomi dari penerapan pertanian organik. Beberapa pelaku usaha organik bahkan telah mengekspor dan memperoleh nilai tambah dari produk organik.
“Adanya harga premium produk organik merupakan daya tarik bagi petani,” kata Haryono. Karenanya, pengembangan pertanian organik di Indonesia perlu meningkatkan daya saing produk dengan memperbaiki kualitas hasil pertanian.