REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah masih berupaya mengerucutkan jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai ratusan BUMN yang ada terlalu banyak.
"Idealnya itu 80-an," katanya usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung, di Jakarta, Kamis (12/6).
Saat ini, jumlah BUMN sekitar 120 dari jumlah awal 140 BUMN. Untuk itu pihaknya sedang merancang holding selanjutnya antar BUMN. Jika memungkinkan, holding yang tebentuk bisa melakukan penawaran saham perdana (IPO/initial public offering).
Nantinya holding tidak perlu mengulang semua proses dari awal. Holding yang sukses contohnya penggabungan Pupuk Indonesia dan Semen Indonesia.
Advertisement