REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Tiga perusahaan rokok menjalin kemitraan dengan petani tembakau, Pamekasan, Jawa Timur, pada musim tanam tembakau tahun ini. Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pemkab Pamekasan Ajib Abdullah, Kamis (12/6), ketiga perusahaan rokok yang menjalin kemitraan itu masing-masing perusahaan rokok Sampoerna, Djarum dan Gudang Garam.
"Kalau Sampoerna ini kemitraan yang dijalin dengan petani seluas 2.000 hektare, karena datanya telah masuk ke Dishutbun Pamekasan," terang Ajib.
Sedangkan, dua perusahaan rokok lainnya, yakni Gudang Garam dan Djarum belum. Namun, keduanya sudah pasti melakukan kemitraan karena sudah berlangsung sejak tahun lalu.
Pola kemitraan antara petani dengan perusahaan pabrikan meliputi kemitraan penuh dan kemitraan sebagian. Sistem kemitraan penuh, ialah sistem kemitraan yang dilakukan antara keduanya sejak awal tanam, hingga memanen tembakau. Dalam sistem ini, pengusaha melakukan pendampingin terhadap petani, memberikan bimbingan dan penyuluhan tentang pola dan sistem budi daya tembakau.
Pengusaha tidak hanya memberikan bantuan modal usaha, akan tetapi juga memberikan bantuan tenaga konsultan atau tenaga penyuluh, agar hasil produksi tembakau sesuai dengan keinginan pengusaha. Dalam kemitraan penuh ini, pengusaha terlibat secara langsung, termasuk teknik budi daya dan teknik pemeliharaan selama musim tanam hingga panen tiba.
Sedangkan dalam pola kemitraan sebagian, pengusaha hanya memberikan bantuan modal saja, semisal, pupuk atau jenis bantuan lain yang dibutuhkan petani. Pada pola ini, pengusaha tidak memberikan bimbingan teknis budi daya atau menerjunkan penyuluh, hanya ia mengharuskan petani menjual tembakaunya kepada perusahaan yang telah memberikan bantuan modal tersebut.