REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi diprediksikan akan membaik pada kuartal II dan III 2014. Ekonomi diprediksikan akan tumbuh pada 5,3-5,5 persen pada akhir 2014.
Ekonom PT Bank Mandiri, Tbk Destry Damayanti mengatakan, ekonomi di kuartal I memang mengalami perlambatan dengan mencatatkan laju pertumbuhan 5,21 persen. Namun ia yakin ke depannya pertumbuhan ekonomi ini tidak akan terus terpuruk.
Ia memprediksikan ekonomi di kuartal II masih akan melambat pada level 5,1-5,2 persen. "Akan ada perbaikan di kuartal III dan IV. Kita confidence pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 5,3 persen," ujarnya.
Prediksi tersebut melihat masih kuatnya konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga diprediksikan masih dapat tumbuh sebesar 5,5-5,6 persen di sepanjang 2014. Investasi pun mulai naik, terutama di permesinan. "Tapi terlalu cepat jika mengatakan investasi mengalami perbaikan," ujarnya.
Kendati demikian, sektor eksternal masih menjadi masalah, seperti performa ekspor dan tingginya impor. Permintaan ekspor masih rendah karena ekonomi Cina belum mengalami perbaikan. "Pertumbuhan ekonomi Cina ekspektasinya belum naik. Sekitar 7-7,5 persen perkiraannya," ujarnya.
Oleh karena itu, ia memprediksikan defisit transaksi berjalan akan melebar ke 3,1 persen dari PDB akhir tahun. Itu menyebabkan BI harus menaikan BI rate lagi sebesar 25 bps menjadi 7,75 persen pada kuartal III. "Kita menghadapi masalah struktural. BI tak bisa sendirian menangani masalah ini," ujarnya.