Senin 09 Jun 2014 22:24 WIB

Konsorsium: Proyek Aeromovel Bekasi Butuh Rp2 Triliun

Aeromovel di TMII
Foto: Republika/ Wihdan
Aeromovel di TMII

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Konsorsium proyek transportasi massal monorel memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk operasional aeromovel di Kota Bekasi, Jawa Barat, mencapai Rp2 triliun.

"Prediksi anggaran untuk seluruh proyek ini sekitar Rp2 triliun," kata perwakilan PT Cakar Bumi Integrasi (CBI) Siswanto dalam agenda pemaparan aeromovel bersama Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu di Bekasi, Senin.

Menurut dia, besaran anggaran itu diproyeksikan cukup untuk membangun lintasan rel sepanjang 12 kilometer yang membentang melintasi Perumahan Kota Harapan Indah-Kawasan Summarecon-Perumahan Kemang Pratama.

Lintasan rel aeromovel itu akan mengitari tiga kecamatan, di antaranya Kecamatan Medansatria, Bekasi Barat, dan Bekasi Selatan.

"Aaeromovel akan memakai sedikit lahan dan ramah lingkungan," katanya.

Dikatakan Siswanto, jumlah anggaran tersebut juga mencukupi untuk pengadaan 25 rangkaian aeromovel yang setiap harinya sanggup mengangkut hingga 250 ribu penumpang.

"Memang saat ini sudah ada aeromovel di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tapi itu 25 tahun lalu, yang merupakan aeromovel generasi awal. Sekarang sudah dikembangkan dan dipakai sebagai salah satu penunjang tranpoortasi di Brasil, dan saat Piala Dunia sekarang, aeromovel sudah pada generasi ke tiga yang lebih canggih dan efisien," katanya.

Armada yang digerakkan dengan embusan angin ini, kata dia, bisa disinergikan dengan moda transportasi lainnya seperti busway dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), serta angkutan massal lainnya.

"Kami perkirakan, masyarakat hanya akan membayar Rp10 ribu per orang untuk melakukan perjalanan aeromovel. Tapi itu tergantung kajian nanti di lapangan," katanya.

Siswanto menambahkan, bila tawaran kerja sama itu disetujui Pemkot Bekasi, maka pembiayaan pembangunan hingga tahap perawatan akan dikerjasamakan dengan PT GCI yang fokus pada pembangunan infrastuktur transportasi berbasis syariah.

Adapun sejumlah perusahaan konsorsium dalam rencana proyek tersebut terdiri atas PT CBI, PT Public Privat Partnership Indonesia, dan PT GCI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement