Rabu 04 Jun 2014 23:36 WIB

Sampoerna Tetap Beli Tembakau Petani Pascapenutupan Pabrik

Petani memetik daun tembakau saat berlangsungnya musim panen (ilustrasi).
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani memetik daun tembakau saat berlangsungnya musim panen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- PT HM Sampoerna Tbk memastikan akan tetap membeli tembakau hasil petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pascapenutupan pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Desa Garahan, Kecamatan Silo, kabupaten setempat. "Kami tetap berkomitmen untuk membeli tembakau Jember," kata Head of Stakeholder, Regional Relations and CSR PT HM Sampoerna Henny Susanto, di sela-sela acara pelatihan karyawan pabrik SKT yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jember, Rabu (4/6).

Menurut dia, Kabupaten Jember menjadi salah satu pemasok bahan baku rokok terbesar bagi Sampoerna, sehingga penutupan pabrik SKT di Jember dan Lumajang tidak akan berpengaruh terhadap pembelian tembakau hasil panen petani Jember. "Produksi kami di pabrik-pabrik lainnya terus berlangsung, sehingga bahan baku rokok tetap dibutuhkan dan salah satunya dari tembakau Jember," tuturnya.

Sementara Ketua Asosiasi Petani Tembakau Kasturi (APTK) Jember Abdurrahman mengatakan penutupan pabrik SKT di Garahan membuat petani tembakau resah karena khawatir harga tembakau anjlok dan berdampak secara luas bagi hasil panen tembakau. "Petani sudah mulai menanam tembakau dan saat ini sudah memasuki musim tanam, namun pabrik SKT milik Sampoerna justru ditutup dan hal tersebut membuat kami sangat khawatir," paparnya.

Ia menyayangkan penutupan pabrik Sampoerna yang berdiri sejak pertengahan 2013 karena pembangunan pabrik seluas 23.000 meter persegi itu memberikan dampak positf bagi petani di Jember terkait dengan harga jual tembakau. "Penutupan pabrik itu secara otomatis mengurangi produksi dan harga tembakau di pasaran sangat mungkin dipermainkan oleh para blandang," katanya.

PT HM Sampoerna menghentikan kegiatan produksi pabrik Sigaret Kretek Tangan yang berlokasi di Jember dan Lumajang, sehingga 4.900 karyawan perusahaan rokok terbesar itu terkena PHK yang terhitung sejak 31 Mei 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement