Selasa 03 Jun 2014 08:22 WIB

BI Cermati Potensi Kenaikan Harga Pangan

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
harga sembako/bahan pangan yang mengalami kenaikan harga(illustrasi)
Foto: Republika-Aditya Pradana Putra
harga sembako/bahan pangan yang mengalami kenaikan harga(illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inflasi Mei tercatat terkendali. Namun, Bank Indonesia (BI) mencermati adanya potensi meningkatnya harga pangan pada semester II-2014.

"Kenaikan harga pangan akibat mulai masuknya musim kemarau di beberapa daerah dan adanya indikasi kemungkinan terjadinya El Nino," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara. Untuk itu, BI akan menempuh langkah-langkah kebijakan dalam rangka mengelola inflasi dan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.

Sementara itu, BI mencatat inflasi Mei terkendali didukung penurunan harga bahan pangan dan stabilnya inflasi inti. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Mei mencatat inflasi sebesar 0,16 persen (mtm) atau 7,32 persen (yoy). Angka tersebut sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar -0,02 persen (mtm) atau 7,25 persen (yoy).

Tirta mengatakan, inflasi inti mencapai 0,23 persen mtm. "Relatif stabil seperti bulan lalu, didukung oleh masih menurunnya harga global di tengah depresiasi tipis Rupiah," ujarnya.

Inflasi volatile food masih mencatat deflasi meskipun dengan intensitas yang berkurang dari bulan sebelumnya. Hal ini didorong oleh melimpahnya panen komoditas cabai merah dan cabai rawit serta masih berlangsungnya panen beras di beberapa daerah.

Sementara itu, inflasi administered prices pada bulan Mei sedikit meningkat karena kenaikan tarif angkutan umum, khususnya angkutan udara dan kereta api, seiring dengan banyaknya hari libur. BI menilai inflasi sampai Mei 2014 masih positif bagi pencapaian sasaran inflasi 4,5±1 persen pada 2014 dan 4±1 persen pada 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement