REPUBLIKA.CO.ID, ILLINOIS -- Para pemegang saham restoran cepat saji McDonald's menyetujui rencana gaji baru jajaran eksekutif dalam rapat tahunan pemegang saham. Dalam pertemuan tersebut, 94 persen pemegang saham juga menyetujui besaran gaji baru bagi CEO Donald Thompson.
Sayangnya pertemuan ini tidak secara pasti menyebutkan berapa gaji baru yang akan ditetapkan. Tahun lalu, Donald Thompson digaji sebesar 9,5 juta dolar AS setahun.
Pemungutan suara ini dilakukan sehari setelah lebih 100 karyawan McDonald's ditangkap karena menuntut kenaikan upah kerja. "Kami menghormati mereka yang ingin menantang kita dengan kenaikan gaji," ujar Thompson menanggapi protes di depan para investor seperti dilansir BBC, Jumat (23/5).
"Kami membayar upah yang adil dan kompetitif. Kami juga memberikan peluang pekerjaan bagi mereka dan pelatihan sebelum mereka memasuki dunia kerja," tambah Thompson.
Pada Rabu (21/5) lalu karyawan McDonald's dan organisasi serikat pekerja melakukan aksi protes kenaikan upah minumum sebesar 15 dolar AS per hari. Tuntutan ini dua kali lebih besar dari gaji yang ditetapkan federasi Amerika yakni sebesar 7,25 dolar AS. 100 protestan diantaranya ditangkap atas aksi ini.