REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom memprediksikan investasi asing langsung (FDI) di Indonesia akan meningkat pada awal 2015. Alasannya, pada waktu tersebut Indonesia telah menyelesaikan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan menimbulkan kepastian.
Ekonom dari The Institute of Chartered Accountants in England and Vales (ICAEW) Charles Davis mengatakan investasi akan masuk lagi ke Indonesia karena Indonesia adalah pasar yang besar. "Indonesia pasar yang besar. Populasinya juga besar," ujar Davis di Jakarta, kemarin.
Ia mengatakan, FDI akan didorong oleh konsumsi, bukan oleh produksi. Menurut dia, ongkos produksi barang-barang konsumsi lebih murah daripada membuat barang modal karena Indonesia memiliki populasi yang besar. Konsumsi juga besar karena kelas menengah yang meningkat.
Ia memprediksikan FDI di Indonesia akan melambat hingga akhir 2014. Hal tersebut disebabkan ketidakpastian mengenai pembangunan masa depan di Indonesia. Ia juga menilai Indonesia merupakan negara yang paling terpengaruh oleh kenaikan suku bunga di negara maju. "Kenaikan bunga akan menyebabkan utang luar negeri meningkat," ujarnya.