REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengkhawatirkan, rencana proyek pelabuhan di Cilamaya, Karawang, Jabar bakal mengganggu produksi migas Blok Offshore North West Java (ONWJ).
Presiden Direktur PHE Tenny Wibowo di Jakarta, Kamis (22/5) mengatakan, proyek Pelabuhan Cilamaya tersebut berdekatan dengan anjungan dan pipa ONWJ. "Kami harus memindahkan anjungan dan memperdalam pipa, kalau proyek Cilamaya dilakukan. Ini membutuhkan biaya besar dan siapa yang menanggungnya," katanya.
Menurut dia, saat ini, Blok ONWJ memasok gas ke PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok milik PT PLN (Persero) serta pabrik PT Pupuk Kujang Cikampek. "Kalau pelabuhan ini dibangun, pasokan gas ke pembangkit dan pupuk bakal terhenti selama pemindahan anjungan dan pipa," ujarnya.
Pertamina, lanjutnya, berharap pemerintah mencari lokasi lain untuk proyek pelabuhan yang masuk program MP3EI. Menurut Tenny, pada Senin (26/5), bakal ada pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian menyangkut dampak pembangunan Pelabuhan Cilamaya terhadap lingkungan dan industri migas."Kami harap ada solusi terbaik," ujarnya.