Selasa 20 May 2014 13:14 WIB

Pemerintah Jajaki Kereta Api Pakai BBG

Kereta api (ilustrasi)
Kereta api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menjajaki pemanfaatan bahan bakar gas untuk kereta api sebagai upaya konversi minyak ke gas. Dirjen Migas Kementerian ESDM A Edy Hermantoro dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (20/5) mengatakan, secara teknologi pemanfaatan BBG untuk kereta api dimungkinkan.

"Kami akan rapatkan soal ini dengan instansi terkait dalam waktu dekat," ucapnya. Menurut dia, opsi pemanfaatan yang bisa dilakukan adalah gas dicampur solar atau seluruhnya memakai gas.

Edy mengatakan, pihaknya serius mengembangkan pemanfaatan gas untuk kendaraan termasuk kereta api karena merupakan energi bersih dan lebih murah. Pemerintah, lanjutnya, telah membagikan alat konversi BBG untuk kendaraan dinas pemerintah dan kendaraan umum di sejumlah daerah. "Kami membangun stasiun pengisian gas dan uji coba LNG untuk truk dan bus di Bontang, Kaltim," ujarnya.

Pemerintah juga telah menjamin ketersediaan pasokan gas bumi untuk transportasi. Untuk 2014, alokasi gas untuk transportasi sebesar 48,2 MMSCFD yang terdiri atas Jakarta, Banten dan Jabar 31,5 MMSCFD, Jatim 12,20 MMSCFD, Sumsel, Kaltim, Jateng, dan Riau masing-masing 1 MMSCFD. Sedangkan untuk 2015, pasokan gas direncanakan 56,7 MMSCFD dengan rincian Jakarta, Banten dan Jawa Barat 40 MMSCFD. Sementara alokasi daerah lainnya sama seperti 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement