Jumat 16 May 2014 14:34 WIB

Pertamina: 70 Persen Akuisisi Berasal dari Aset di Luar Negeri

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
pertamina
pertamina

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- PT Pertamina (Persero) akan terus melakukan akuisisi blok-blok minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri. Perusahaan pelat merah itu akan memprioritaskan rencana akuisisi pada aset-aset yang dapat segera memberikan tambahan produksi minyak.

SVP Upstream Business Development Pertamina Denie S Tampubolon mengatakan, ekspansi ke luar negeri merupakan salah satu strategi perusahaan untuk peningkatkan produksi minyak mentah, yang secara langsung dapat memperkuat ketahanan energi nasional. Pertamina memproyeksikan 70 persen akuisisi akan berasal dari aset-aset di luar negeri, terutama di wilayah-wilayah yang masih mempunyai cadangan besar.

“Pertumbuhan non organik melalui kegiatan akuisisi dari aset luar negeri akan memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan produksi Pertamina di masa mendatang dan tambahan pasokan minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan Indonesia,” Jelas Denie, Jumat (16/5).

Pertamina telah mulai melakukan ekspansi ke luar negeri sejak Januari 2002 melalui kontrak kerja sama pada Blok 10 dan 11.1 Vietnam dengan pola kerja sama yang diawali dengan government to government. Selanjutnya diikuti dengan Blok SK-305 di Malaysia pada Juni 2003 serta Blok 3 Western Desert Irak, Blok 13 Read Sea, Sudan, Blok 123-3 Sirte Onshore, Blok 17-3 Sabratah Offshore dan Blok 3 Offshore Qatar.

“Akhirnya pada November-Desember 2013 Pertamina mengakuisisi aset di Aljazair dan Irak," ujar Denie.

Dari Aljazair, terang dia, Pertamina peroleh sekitar 23 ribu bopd dan ditargetkan sebesar 25 ribu bopd tahun ini. Adapun, di Irak Pertamina memiliki hak partisipasi sebesar 10 persen, sedangkan produksi lapangannya ditargetkan akan meningkat dari 400 ribu bopd tahun ini menjadi 1,6 juta bopd pada 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement