REPUBLIKA.CO.ID, -- Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan sebagian besar pertumbuhan permintaan minyak global akan datang dari Cina dan Timur Tengah.
Dalam laporan bulanan yang dirilis Selasa (15/3), OPEC memperkirakan permintaan minyak global akan meningkat 1,14 juta barel per hari menjadi 91,15 juta barel per hari.
"Hampir 50 persen permintaan tersebut berasal dari Cina dan Timur Tengah," tulis pernyataan OPEC dalam situs resminya.
OPEC melihat kebutuhan minyak Cina tahun ini mencapai 330 ribu barel per hari. Sementara, permintaan dari Timur Tengah mencapai 310 ribu barel per hari.
Namun, OPEC menggarisbawahi perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina. Secara year on year, ekonomi Cina hanya tumbuh 7,4 persen pada kuartal pertama tahun ini. Pertumbuhan per kuartal hanya 1,4 persen, yang merupakan pertumbuhan terendah sejak 2008.
"Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Cina tidak berubah di level 7,5 persen," tulis OPEC.
Arab Saudi tengah memperluas sektor air dan listrik untuk memasok populasi yang terus bertumbuh. Negara tersebut juga memerlukan minyak untuk industi yang tengah berkembang. Negara lain di Timur Tengah juga memerlukan pasokan minyak, termasuk Irak, Uni Emirat Arab dan Kuwait.
OPEC merevisi pertumbuhan permintaan dari negara non-OPEC tahun ini menjadi 1,38 juta barel per hari.