Selasa 29 Apr 2014 16:04 WIB

Laba Bersih Astra Kuartal I Rp 4,7 Triliun

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Presdir PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto (Kiri) bersama jajaran direksi menjawab sejumlah pertanyaan wartawan seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk di Jakarta, Selasa (29/4).
Foto: Republika/Prayogi
Presdir PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto (Kiri) bersama jajaran direksi menjawab sejumlah pertanyaan wartawan seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk di Jakarta, Selasa (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya mengumumkan kinerja perseroan dan anak perusahaan kuartal pertama 2014 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengatakan, pendapatan bersih Astra per Maret 2014 mencapai Rp 49,8 triliun atau naik tujuh persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba bersih mencapai Rp 4,7 triliun, mengalami kenaikan sebesar 10 persen dari Rp 4,3 triliun. Laba bersih per saham naik 10 persen menjadi 10 persen menjadi Rp 117 per saham.

Prijono berkata, nilai bersih aset Astra Rp 2.197 per saham pada 31 2014, mengalami peningkatan sebesar enam persen dibandingkan periode akhir 2013 sebesar Rp 2.073.  ''Persaingan harga di pasar mobil telah mengurangi penghasilan di sektor otomotif Astra, meskipun volume penjualan meningkat. Sementara itu kinerja dari sektor agribisnis mengalami peningkatan terutama disebabkan oleh naiknya harga minyak sawit mentah (CPO), sedangkan sektor kontraktor pertambangan behasil meningkatkan volume produksi batu bara,'' papar dia dalam konferensi pers rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk, Jakarta, Selasa (29/4).

Dia mengatakan, pihaknya memprediksikan peningkatan kompetisi di pasar mobil dan lemahnya harga batubara akan terus berlanjut pada 2014. Kegiatan Grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti, yaitu divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement