REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah pusat semenjak 2008 telah rutin meluncurkan sukuk negara. Bahkan hingga 27 Maret lalu total penerbitan mencapai Rp 226,69 triliun. Sementara total outstanding hingga Maret 2014 telah mencapai Rp 178,08 triliun.
Hanya saja menurut anggota Badan Pelaksana Harian Bidang Pasar Modal dan program Dewan Syariah Nasional MUI, Muhammad Gunawan Yasni, peningkatan itu hanya ada di sukuk negara. Termasuk sukuk global atau SNI. Sedangkan swasta atau pun BUMN belum ada yang melepas sukuk korporasi yang dilepas secara global.
Ia pun berharap dengan peningkatan industri keuangan syariah sukuk korporasi global bisa segera dilepas. Hanya saja memang semua itu tergantung dorongan OJK.
Di tempat yang sama, Anggota Badan Pelaksana Harian Bidang Pasar Modal dan Program DSN MUI, Iggi H Achsien, menyampaikan saat ini hanya BUMN yang memiliki potensi mengeluarkan sukuk global. Karena hanya BUMN yang memiliki pengalaman dan mampu mengeluarkan sukuk global. Seperti Pertamina, Perusahaan Listrik Negara dan Indosat. "Pertamina pernah mengeluarkan obligasi global dan juga sindikasi syariah,'' tutur dia kepada ROL, kemarin.
Berdasarkan laporan Standar&Poor's, sambung dia, kemungkinan ada peningkatan penerbitan sukuk korporat global tahun ini.Hanya saja harapan lebih mengarah ke wilayah Teluk khususnya Uni Emirat Arab. Hal itu karena sepanjang 2013, sukuk korporasi global tumbuh 11-15 persen. Sementara Malaysia yang diakui sebagai penerbit terbesar korporat global, mengalami penurunan penerbitan 50 persen.