Kamis 10 Apr 2014 19:44 WIB

Matahari Targetkan Pertumbuhan Penjualan 20 Persen

Perempuan berbelanja di Hypermart, salah satu usaha di bawah grup ritel Matahari.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Perempuan berbelanja di Hypermart, salah satu usaha di bawah grup ritel Matahari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan ritel PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menargetkan penjualan tahun ini dapat mencapai Rp 11,9 triliun atau tumbuh sekitar 15-20 persen.

Direktur Keuangan MPPA Richard Setiadi di Jakarta, Kamis (10/4), mengatakan bahwa target perseroan itu akan didukung dari rencana perseroan yang akan membuka sejumlah gerai baru toko modern, yakni 20 Hypermart, 3-5 Foodmart, dan 20 gerai toko obat Boston.

"Sebanyak 60 persen ekspansi tahun ini difokuskan ke luar Jawa, terutama wilayah Timur," ujar Richard Setiadi dalam paparan publik Matahari Putra Prima Tbk.

Ia menambahkan bahwa perseroan juga akan meningkatkan kualitas produk-produk yang dijual pada gerai-gerai yang dimiliki, meningkatkan fungsi pemasaran serta berupaya meningkatkan pelayanan.

"Jika strategi sudah dilakukan, dan penjualan mencapai target, maka laba bersih perseroan juga akan meningkat," katanya.

Richard Setiadi optimistis bahwa target akan tercapai karena perseroan bergerak di bisnis bahan pokok. Selain itu, pasar modern juga baru bertumbuh 14 persen di dalam negeri. Sehingga, ruang untuk naik cukup luas.

Sekretaris Perusahaan MPPA Danny Konjongian menambahkan bahwa ekspansi perseroan terutama ke wilayah Timur Indonesia didukung oleh pemerintaha baru nanti.

Menurut dia, masyarakat di Timur Indonesia mengalami keterbatasan logistik dan barang konsumen karena infrastruktur yang kurang memadai sehingga menyulitkan distribusi.

Sementara itu, Presiden Direktur MPPA, Benjamin J Mailool mengemukakan bahwa hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) disepakati untuk membagikan dividen sebesar Rp1 triliun atau sekitar 45 persen dari laba ditahan perseroan tahun buku 2013 yang mencapai Rp 2,2 triliun.

"Dividen Rp 1 triliun itu setara dengan Rp 186 per lembar saham. Pembagian dividen ini mencerminkan komitmen Perseroan yang berkelanjutan dalam meningkatkan nilai pemegang saham," katanya.

Dalam RUPS, lanjut dia, juga telah disepakati untuk mengalokasikan dana senilai Rp 2 miliar untuk cadangan, dan Rp 1,22 triliun dari akumulasi laba ditahan dibukukan sebagai saldo akumulasi laba perseroan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement