Rabu 09 Apr 2014 16:12 WIB

Pelindo IV Targetkan Pertumbuhan Arus Barang 8 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Komoditas perdagangan dalam kawasan bongkar muat peti kemas.
Foto: thechinatimes.com
Komoditas perdagangan dalam kawasan bongkar muat peti kemas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV menargetkan pertumbuhan moderat sepanjang 2014. Sepanjang 2013, perusahaan pelat merah tersebut membukukan pertumbuhan delapan persen.

Pertumbuhan ini adalah skala moderat perseroan mengingat aktivitas ekonomi di wilayah Timur Indonesia tidak seramai di wilayah Barat. "Arus barang kami proyeksikan tahun ini sama. Tahun lalu arus peti kemas 1,7 juta ton," ujar Direktur Utama Pelindo IV Mulyono, Rabu (9/4).

Pelindo mengharapkan tahun ini pendapatan tumbuh 20 persen dari realisasi tahun sebelumnya. Pendapatan Pelindo sepanjang 2013 sebesar Rp 1,7 triliun atau tumbuh 33 persen dari pendapatan 2012.

Pelindo saat ini tengah melakukan sejumlah pengembangan pelabuhan di wilayah Timur, memperkuat dermaga, menambah infrastruktur dan menambah alat. Untuk kebutuhan ini, Pelindo menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1,2 triliun.

Belanja modal akan dipakai untuk pembangunan fasilitas dan pembelian alat. "Kemarin baru datang alat untuk Pelabuhan Bitung dan Jayapura. Kita juga rencanakan untuk Sorong dan Ambon," kata Mulyono.

Pelindo IV merupakan pengelola pelabuhan pelat merah yang memiliki area paling luas di Indonesia. Pelindo mengelola pelabuhan mulai dari Kalimantan Timur hingga Papua. Namun, aktivitas ekonomi di pelabuhan kelolaan Pelindo IV masih kalah dibandingkan dengan Pelindo lainnya. Arus kapal masih kecil karena industri belum tumbuh cepat.

Mulyono mengatakan, di wilayah timur berlaku ship follow the trade. Artinya, kapal ada jika ada aktivitas ekonomi. Berbeda dengan wilayah barat yang berlaku sebaliknya.

Ia mengharapkan pemerintah pusat dapat memberikan kesempatan wilayah timur untuk mengembangkan ekonomi. Karena, lima tahun terakhir pertumbuhan arus barang di atas 10 triliun. "Katakanlah ada dana Rp 2 triliun dari APBN sebagai trigger untuk pergerakan ekonomi di wilayah timur," ujar Mulyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement