REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan penutupan rute sejumlah maskapai di antaranya Merpati, Sky Aviation, dan Mandala Tiger, tidak menjadi masalah serius yang menghambat sektor pariwisata Indonesia.
"Saya pikir mereka tidak terlampau besar rutenya sehingga tidak terlalu signifikan," katanya di Jakarta, Selasa (1/4).
Khusus untuk Merpati dan Sky Aviation yang selama ini banyak melayani rute rintisan dan wilayah Indonesia Timur, Menparekraf juga optimistis bahwa keputusan oleh kedua maskapai itu, tidak berimbas luas terhadap perjalanan domestik wisatawan.
Apalagi, katanya, maskapai Garuda Indonesia sudah mulai membuka rute ke arah Indonesia timur. "Garuda sudah mulai membuka rute penerbangan ke rute-rute yang ditutup yang tadinya dilayani oleh Merpati itu," katanya.
Ia optimistis bahwa upaya Garuda untuk melakukan ekspansi bisnis dan melayani rute-rute rintisan akan membantu memobilisasi wisatawan.
Pemerintah membekukan sementara Air Operator Certificate (AOC) PT Merpati Nusantara, menyusul berhentinya operasi penerbangan Merpati sejak 1 Februari 2014, karena mengalami defisit keuangan. Maskapai perintis pelat merah itu, dibekukan izin penerbangannya karena memiliki utang Rp6,7 triliun.
Dua maskapai yang juga terancam mengalami kebangkrutan adalah Sky Aviation dan Mandala Tiger Air. Keduanya telah menutup sejumlah rute penerbangannya.