Kamis 27 Mar 2014 16:39 WIB

PTBA Bidik Investasi Pembangkit Listrik di Myanmar dan Vietnam

Rep: Maspril Aries/ Red: Nidia Zuraya
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Pembangkit Listrik Tenaga Uap

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Untuk menjadikan sebagai perusahaan energi skala dunia, PT Bukit Asam (PTBA) Tbk membidik membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di dua negara anggota Asean, Myanmar dan Vietnam.

“Untuk pengembangan usaha menjadi perusahaan energi PTBA akan melakukan ekspansi  bisnis ke Myanmar dan Vietnam.  Kita akan membangun power plant di dua negara tersebut,” kata Direktur Utama PTBA Milawarma usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (27/3).

Untuk investasi di Myanmar,  Milawarma yang didampingi jajaran direksi menjelaskan, PTBA akan menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Energi Myanmar pada April 2014 untuk pembangunan PLTU. "Kemudian dilanjutkan dengan detil feasibility study dan kita harapkan konstruksinya bisa dilaksanakan 2015.

Menurut  Milawarma, MOU dengan Myanmar menjadi awal memulai investasi dengan membangun power plant kapasitas 2x100 MW. Nilai investasi di negara tersebut berkisar 250 - 300 juta dolar AS.

Selain di Myanmar, Milawarma yang didampingi sekretaris perusahaan Joko Pramono juga menjelaskan rencana investasi di Vietnam. Di Vietnam, PTBA juga akan melakukan investasi pada power plant. “Pembangunan PLTU di Vietnam ini merupakan bagian dari pengembangan pasar karena pada tahun lalu PTBA sudah memasok  batu bara 600 ribu ton,” katanya.

Untuk melakukan investasi di Vietnam menurut Milawarma, PTBA akan mengirim tim ke negara tersebut untuk melakukan penjajakan bisnis sebagai bentuk dari joint development di sektor pertambangan batu bara. Sementara itu di dalam negeri, PTBA segera menjelma menjadi perusahaan energi karena tidak lagi hanya menjual batu bara namun sudah menjual energi listrik ke PT PLN.

“Perseroan segera merealisasikan penjualan energi listrik sebesar 250 MW ke sistem jaringan PT PLN mulai kuartal III tahun ini. Kita proyeksikan dari penjualan energi akan ada tambahan pendapatan sekitar Rp 2 triliun per tahun,” kata mantan Direktur Produksi PTBA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement