Rabu 26 Mar 2014 12:34 WIB

Asuransi Syariah Diyakini Tumbuh Pesat di 2014

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Julkifli Marbun
Asuransi syariah, ilustrasi
Asuransi syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski mengalami perlambatan di 2013, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia meyakini akan ada pertumbuhan pesat tahun ini.

Karena selain ada ada penambahan perusahaan, Ketua AASI, Shafie Zein, menyatakan akan ada beberapa akuisisi.

"Saat ini belum bisa saya umumkan jumlahnya," tutur dia kepada Republika, Selasa (25/3). Namun ia yakin penambahan jumlah asuransi syariah bisa mengakselerasi pertumbuhan. Sehingga pertumbuhan tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Aset perusahaan asuransi jiwa meningkat 25,4 persen dari Rp 13,213 triliun menjadi 16,564 triliun. Premi bruto dari Rp 8,8 triliun meningkat 24,9 persen dari Rp 7,1 triliun.

Untuk investasi angkanya tumbuh Rp 14,29 triliun dari Rp 11,302 triliun atau meningkat 26,5 persen.

Satu hal yang menjadi perhatian pertumbuhan baik aset, premi bruto dan investasi tak sebesar di 2012 yang rata-rata diatas 40 persen.

Sementara klaim malah tumbuh pesat dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 2,5 triliun atau meningkat 40,7 persen.Data terpisah adalah asuransi kerugian dan reasuransi yang asetnya meningkat 18 persen  dari Rp 3,1 triliun menjadi Rp 3,772 triliun.

Angka ini meningkat 18 persen dari tahun 2012. Padahal di 2012 pertumbuhannya meningkat 67 persen. Sementara premi bruto malah minus 1,5 persen dari Rp 1,745 triliun menjadi Rp 1,719 triliun.

Investasi dua lembaga tersebut hanya meningkat 24,5 persen dari Rp 2,75 triliun dari Rp 2,215 triliun. Padahal di 2012 tumbuh 75 persen dari tahun 2011 hanya Rp 997 miliar.

Sama seperti asuransi jiwa klaim tumbuh pesat dari 523 miliar menjadi 815 miliar atau meningkat 62,5 persen. Padahal tahun sebelumnya hanya 37,5 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement